Bladsye

Dinsdag 04 Junie 2013

A. Bencana Geologi



Bencana geologi adalah peristiwa/kejadian/fenomena alamiah yang disebabkan oleh proses geologi dan mengakibatkan terjadinya kerusakan alam, kerugian harta benda serta jatuhnya korban jiwa. Bencana Alam Geologi ini dapat disebabkan oleh berbagai  penyebab, yaitu : Gempa Bumi (Earthquake) , Tsunami (Tsunamis) ,  Letusan Gunung api (Volcanic Eruptions) , dan Gerakan Tanah (Mass Movement).

1.      Gempa Bumi (Earthquake)
Gempa bumi (Earthquake) adalah getaran/goncangan/gerakan bergelombang yang dirasakan di permukaan bumi yang terjadi akibat perubahan mendadak lapisan kulit bumi karena pengaruh aktivitas tenaga asal dalam (endogen). Getaran tersebut dapat direkam oleh pencatat gempabumi (Seismograf).
Jenis gempa bumi :
a.       Gempabumi Tektonik, gempa yang terjadi karena adanya dislokasi/pergeseran lapisan kulit bumi akibat aktivitas tektonik berupa tenaga tarikan dan tekanan.
b.      Gempabumi Vulkanik, gempa yang terjadi akibat aktivitas gunung api.
c.       Gempabumi Runtuhan, gempa yang terjadi akibat runtuhnya atap gua, tambang bawah tanah, amblesan, dsb.
Indonesia merupakan salah satu wilayah /negara yang mempunyai intensitas kegempaan paling aktif di dunia, yang disebabkan karena letaknya di pertemuan tiga lempeng tektonik yang aktif. Hampir 80% daerah di Indonesia terletak di wilayah sebaran gempabumi. Wilayah ini berpenduduk padat dan sedang berkembang pesat.  Resiko atau korban akibat gempabumi tidak hanya jiwa manusia saja, tetapi juga harta benda, sarana dan prasarana yang ada di wilayah dimana gempa tersebut terjadi.
Gempabumi mempunyai karakter khusus umumnya terjadi tanpa peringatan dan terjadi secara cepat dalam waktu menit atau detik. Karakter khusus lainnya dari gempabumi dicirikan oleh 3 fase yakni gempabumi awal (fore shock), gempabumi utama (main shock) dan gempabumi susulan (after shock).

Gambar 2.1 Peta Rawan Bencana Gempa Bumi (Sumber : http:///museum.bgl.esdm.go.id)

2.      Tsunami
Tsunami yang biasa disebut sebagai gelombang pasang, adalah suatu fenomena gelombang laut yang tinggi/besar dan berkekuatan, yang terjadi akibat adanya gangguan mendadak pada permukaan dasar laut yang secara vertikal mempengaruhi volume kolom air.
Mekanisme terjadinya tsunami :
1. Terjadi gempabumi tektonik akibat peristiwa tumbukan lempeng.
2. Terjadi pengurangan volume air sehingga air laut menyusut sesaat.
3. Terbentuklah gelombang laut yang semakin kuat ke arah pantai.
4. Terjadilah gelombang tsunami yang tingginya sesuai perbedaan elevasi.
5. Tsunami akan terpecah dan tertahan oleh tanggul pepohonan.

 
Gambar 2.2 Mekanisme Terjadinya Tsunami
(Sumber : http://www.dewaarka.wordpress.com)

Upaya penyelamatan diri dari tsunami :
a.       Permukaan air laut dalam keadaan normal, tiba-tiba terasa ada goncangan tanah.
b.      Air laut surut secara tiba-tiba menjorok jauh ke tengah laut. Segera lari menjauh dari    pantai cari tempat yang tinggi.
c.       Berlindung di perbukitan atau daerah yang tinggi.
d.      Tunggu hingga gelombang laut normal kembali, lakukan tindakan penyelamatan.

2.      Letusan Gunung Api
Gunung api adalah bukit atau gunung yang mempunyai lubang kepundan sebagai tempat keluarnya magma dan atau gas ke permukaan bumi. Di seluruh wilayah Indonesia terdapat 129 gunung api aktif (+ 13 % dari gunung api aktif dunia). Semua gunung api tersebut berada pada jalur tektonik yang memanjang mulai dari Sumatera bagian utara menerus ke arah selatan melalui Jawa, Nusatenggara, sampai Laut Banda (sesuai dengan penyusupan Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia). Deretan ini dikenal sebagai jalur Mediteran. Kelompok gunung api lainnya terdapat di Sulawesi Utara dan Maluku (penyusupan Lempeng Pasifik ke bawah Lempeng Eurasia). Deretan ini disebut jalur Lingkar Pasifik (“Circum Pacific”).
Letusan gunung api adalah suatu peristiwa alam yang terjadi akibat pembebasan energi yang terakumulasi di dalam sebuah gunung api. Apabila magmanya bersifat basa (cair), maka letusannya hanya berupa leleran lava. Tetapi bila magmanya bersifat asam (kental), letusannya dapat berupa semburan bom, lapili, abu dan awan panas.

Sifat letusan gunung api :
·         Letusan Efusif / Lelehan (Effusive eruption)
·         Letusan Eksplosif / Ledakan (Explosive eruption)
·         Letusan Campuran (Explosive-effusive eruption)
Bahan muntahan gunung api :
·         Bom vulkanis, gumpalan batuan sebesar bongkah
·         Slag/Terak vulkanis, gumpalan batuan sebesar kerakal dengan bentuk tidak teratur
·         Lapili, batu-batu kecil sebesar kerikil
·         Pasir vulkanis, bahan letusan sebesar pasir
·         Abu vulkanis, bahan letusan sebesar debu/abu
·         Batuapung, bahan letusan yang ringan dan berongga

3.      Gerakan Tanah
Gerakan tanah (Mass Movement) adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, tanah, bahan rombakan atau material campuran, yang bergerak ke bawah sebagai longsoran, runtuhan, aliran, atau rayapan. Gerakan tanah dipengaruhi oleh curah hujan, kelembaban tanah, kestabilan lereng dan kurangnya vegetasi.
Peristiwa ini terjadi karena hilangnya keseimbangan pada lereng akibat hujan terus menerus, terjadinya gempabumi, pengaruh gravitasi bumi, dll.
Jenis Gerakan Tanah
a.      Longsoran Translasi (Translation Landslides)
Bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau bergelombang landai. Longsoran jenis ini paling sering terjadi di Indonesia.
Gambar 2.3 Longsoran Translasi (Sumber : http://www.dewaarka.wordpress.com)
b.      Longsoran Rotasi (Rotation Landslides)
Bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung. Longsoran jenis ini juga paling sering terjadi di Indonesia.
Gambar 2.4 Longsoran Rotasi (Sumber : http://www.dewaarka.wordpress.com)
c.       Pergerakan Blok (Block Movements)
Bergeraknya blok batuan pada bidang gelincir berbentuk rata. Longsoran ini disebut juga longsoran translasi blok batu.
Gambar 2.5 Pergerakan Blok (Sumber : http://www.dewaarka.wordpress.com)
d.      Runtuhan Batu (Rock Falls)
Runtuhnya sejumlah besar batuan atau material lain dengan cara jatuh bebas. Umumnya terjadi pada lereng yang terjal hingga menggantung terutama di daerah pantai.
Gambar 2.6 Runtuhan Batu (Sumber : http://www.dewaarka.wordpress.com)
e.       Rayapan Tanah (Land Creeping)
Longsornya tanah berbutir kasar dan halus secara lambat dan hampir tidak dapat dikenali. Setelah waktu yang cukup lama, bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah menjadi miring.
Gambar 2.7Rayapan Tanah (Sumber:http://www.dewaarka.wordpress.com)
f.       Aliran Bahan Rombakan (Debris Flows)
Bergeraknya massa tanah akibat dorongan aliran air. Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan lereng, volume dan tekanan air, serta jenis materialnya. Gerakannya terjadi di sepanjang lembah dan mampu mencapai ratusan meter jauhnya. Di beberapa tempat bisa sampai ribuan meter seperti di daerah aliran sungai di sekitar gunung api. Longsoran ini paling banyak menelan korban jiwa manusia.
Gambar 2.8 Aliran Bahan Rombakan (Sumber : http://www.dewaarka.wordpress.com)

B.     Kegiatan Pertambangan dan Reklamasi
1.      Pertambangan
Pertambangan adalah kegiatan dengan penggunaan lahan yang bersifat sementara, oleh karena itu lahan pasca tambang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan produktif lain.

a.      Prinsip Kegiatan Pertambangan
§  Total Mining, dalam arti recovery penambangan harus maksimal sehingga tidak ada cadangan yang tersisa.
§  Pembukaan lahan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemajuan tambang.
§  Menerapkan tatacara penimbunan kembali bekas tambang/back filling.
§  Menerapkan sirkulasi tertutup air kerja dan air proses (clossed circuit).
§  Segera melakukan reklamasi lahan bekas tambang.

b.      Karakteristik Kegiatan Pertambangan        
§  Berada di bawah tanah.
§  Keterdapatan di muka bumi tidak dapat memilih tempat.
§  Tahapan harus dilalui :
         Penyelidikan Umum
         Eksplorasi
         Eksploitasi
         Pasca Tambang
§  Sumberdaya tak terbarukan (non renewable).
§  Padat modal dan teknologi.
§  Dapat difungsikan sebagai penggerak pembangunan.
§  Dapat memberikan efek ganda yang besar.
§  Risiko finansial sangat besar.

PROSES PERENCANAAN



DefinisiPerencanaan
Pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa.
Perencanaan yang baik mempertimbangkan :
1.     Kondisi mendatang
2.     Kegiatan yang akan dilaksanakan
3.     Periode sekarang rencana dibuat
Kebutuhan perencanaan berada pada semua tingkatan organisasi.
Manajemen puncak
Perencanaan jangka panjang dan strategi-strategi organisasi
Manajemen bawah
Perencanaan jangka pendek dan pada kelompok kerja/unit
Perencanaan : Suatu proses yang tidak berakhir   ------> Perencanaan kembali
Perencanaan bersifat “ fleksibilitas, aktif, dinamis, berkesinambungan dan kreatif “
Aspek penting dalam perencanaan :
1.     Pembuatan keputusan
2.     Proses pengembangan dan
3.     Penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan masalah
Jenis Rencana
Organisasi menggunakan dua rencana utama :
1.     Rencana strategic
2.     Rencana operasional

Rencana operasional tumbah dari rencana strategic dan pernyataan misi, terdapat empat pokok perbedaan antara rencana strategic dan operasional :
1.     Horison waktu
2.     Ruang lingkup
3.     Kerumitan dan dampak
4.     Ketidaktergantungan
Tahap Dasar Perencanaan
Tahap 1      : Menetapkan keadaan saat ini
Tahap 2      : Merumuskan keadaan saat ini
Tahap 3      : Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
Tahap 4      : Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk
  pencapaian tujuan
Alasan Perlu Perencanaan
1. Protective benefits yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan
2.   Positive benefits dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi.
Manfaat Perencanaan
1.     Membantu Manajemen menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
2.     Membantu dalam kristalisasi persesuaian masalah utama
3.     Memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
4.     Membantu penempatan tanggung jawab lebih cepat
5.     Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi
6.     Memudahkan dalam koordinasi di antara berbagai bagian organisasi
7.     Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami
8.     Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti
9.     Menghemat waktu, usaha, waktu dan dana
Kelemahan Perencanaan
1.   Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata.
2.     Perencanaan cenderung menunda kegiatan
3.     Perencanaan mungkin terlalu membatasi Manajemen untuk berinisiatif dan inovasi
4. Terkadang hasil terbaik diperoleh dari penyelesaian situasi individual dan penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi
5.     Ada rencana yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten

 

HUBUNGAN ANTARA VISI, MISI, DAN PERENCANAAN STRATEGIS



Antara Visi, Misi, dan Perencenaan Strategis memiliki hubungan yang sangat erat dan saling mebutuhkan. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi, sedangkan Perencanaan Strategis merupakan proses memutuskan program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan dialokasikan ke setiap program jangka panjang selama beberapa tahun ke depan.
Dengan demikian perencanaan strategis digunakan untuk menentukan / mewujutkan visi dan misi organisasi dan membagi-bagi sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya. Jadi dapat dikatakan suatu organisasi pada mulanya memiliki cita-cita atau tujuan akhir yang ingin dicapai dalam jagka panjang yang disebut visi, selanjutnya untuk mencapai / mewujutkan visi organisasi yang telah ditentukan tersebut, organisasi merumuskan upaya-upaya umum yang hendak dilakukan yang disebut misi, kemudian untuk mewujutkan misi, organisasi membuat / merumuskan upaya-upaya khusus yang dirasa paling efektif dan efisien untuk mencapai cita-cita organisasi yang disebut perencanaan strategis.
Lebih jelasnya visi merupakan pernyataan tentang gambaran keadaan dan karakteristik yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pada jauh dimasa yang akan datang. Misi merupakan pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan visi, dan hubungannya dengan rencana strategis adalah memberikan arah yang akan membawa lembaga dalam mencapai tujuan yang sesuai dengan visi dan misi yang telah dirumuskan.